Kamis, 19 November 2009

Jadi sensitif....gini...


Kenapa aku jadi sensitif?
gampang menangis seperti perempuan naif.

Sendiri ku menangis,berusaha menguatkan diri dari semua masalah.
di kamar yang kosong,hanya suara keributan yang terdengar di luar,bantingan pintu dari sebelah kamar,suara obrolan samar-samar dari luar kamar.

Air mata ini gampang sekali membasahi pipi. Seperti banjir bandang yang tak bisa ditahan.
dulu pipiku tak mudah basah oleh air mata, belakangan ini menjadi sering, kenapa? Apakah saluran air mataku bocor?

Menangis karna merasa sendiri.Walaupun biasanya aku sendiri, mandiri. Tapi kali ini benar-benar sepi. Tak punya teman bicara, teman yg bisa tertawa bersama,yg bisa kugandeng tangannya, bertukar pikiran dengannya. Akhir-akhir ini sering sekali kurasa.

Tuhan,kenapa air mata ini terus menerus jatuh.

Mulai merasakan dikesampingkan oleh sipacar yang mendapat mandat dari orang tuanya untuk menjaga kakek. Karna kakek, akhir-akhir ini sering jatuh akibat dirinya yang tak mau menyusahkan orang lain padahalnya jalannya sudah tertatih-tatih.(Oh jahat sekali aku punya pikiran seperti ini)
 
Aku tahu,percuma menangis. Seharusnya aku harus mendukung si pacar dengan niat,usaha dan keteguhan juga kesabaran menjaga kakek. Sekaligus sebagai bakti kepada orangtuanya..tapi maaf...terkadang egoku tak terbendung.

Sipacar juga enggan meminta keluarganya yg lain tuk gantian menjaga kakek. Yah,turun temurun tak ingin merepotkan orang lain.

Aku dan pacar tak seperti dulu, bila ia pergi bayangan kakek menari di otak.

Jadi hanya bisa menangis, karna tak bisa mengungkapkan apa yg kurasa. Sering kurasakan akhir-akhir ini. 

Jika begini,ingin rasanya seperti dulu. Sendiri, tak ada orang lain yang selalu dibagi, sendiri semua serba sendiri.

Ingin rasanya ketika bangun nanti ada seseorang yang bisa dibagi.
Kangen, mungkin itu yang sebetulnya kurasa...sampai perih kurasa.


Tidak ada komentar: